"Berikan Yang Terbaik yang bisa kamu berikan
Untuk Orang yang kamu sayangi...
agar suatu saat takkan ada penyesalan"


"Apa Yang Kamu Lakukan = Apa Yang Akan Kamu Dapatkan"

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Laman

Maknai Hidupmu dengan saling Memberi

Cinta,Persahabatan,dan Keluarga

Wednesday, August 10, 2011

"Cinta Dan Waktu"

Alkisah di suatu pulau kecil,
tinggallah berbagai macam bendabenda abstrak : ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan karena ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai dan mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.


Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.
”Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta. ”Aduh! Maaf, Cinta!” kata Kekayaan. “Perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini”.
Lalu Kekayaan cepatcepat mengayuh perahunya pergi. Cinta sedih sekali.

Namun dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.
“Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan.
“Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta “Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini”, sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis terisakisak.

Saat itu lewatlah Kesedihan.
”Oh, Kesedihan. Bawalah aku bersamamu”, kata Cinta.
”Maaf Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja...”
kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air semakin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara.

”Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!” Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepa-tcepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu. ”Oh, orang tua tadi?
Dia adalah Waktu” kata orang itu. ”Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan temanteman yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran. ”Sebab” kata orang itu ”Hanya Waktulah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu...”


0 comments:

Post a Comment